Bukan Sendirian: Menguak Para Pendukung Iran dalam Konfrontasi Israel



Dalam konflik Iran-Israel yang baru-baru ini terjadi, Iran memiliki dukungan dari berbagai pihak, baik negara maupun kelompok bersenjata. Dukungan ini umumnya didasari oleh kepentingan strategis, ideologi, dan solidaritas terhadap Palestina.

Negara-negara yang secara terbuka menunjukkan dukungan atau simpati terhadap Iran (atau mengecam tindakan Israel):

  • Rusia: Telah mempererat hubungan dengan Iran, terutama di bidang militer dan ekonomi. Meskipun mungkin tidak terlibat langsung secara militer dalam konflik Iran-Israel, Rusia menjadi mitra strategis yang penting bagi Iran.
  • Tiongkok: Memiliki kemitraan strategis jangka panjang dengan Iran dan cenderung menentang sanksi Barat terhadap Iran di forum internasional, meskipun tidak secara eksplisit menyatakan dukungan militer.
  • Suriah: Rezim Bashar al-Assad adalah sekutu dekat Iran di Timur Tengah, dengan hubungan strategis dalam pertahanan dan politik.
  • Irak: Sebagai negara mayoritas Syiah, Irak memiliki hubungan erat dengan Iran. Beberapa kelompok milisi pro-Iran di Irak juga memiliki peran signifikan.
  • Turki: Mendesak Israel untuk menghentikan tindakan agresif dan menyatakan solidaritas dengan Iran, menyerukan agar konflik tidak meluas.
  • Arab Saudi: Mengecam keras agresi Israel terhadap Iran, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan ancaman terhadap stabilitas kawasan. Ini menandai pergeseran dinamika regional.
  • Pakistan: Menyatakan dukungan penuh terhadap Iran dan menekankan pentingnya persatuan dunia Islam.
  • Uni Emirat Arab (UEA): Mengutuk serangan Israel dan menyerukan pengendalian diri dari semua pihak.
  • Mesir: Menyuarakan kekhawatiran terhadap eskalasi dan mendorong pengakhiran operasi militer.

Kelompok Bersenjata (Axis of Resistance) yang didukung Iran:

Kelompok-kelompok ini menerima dukungan finansial, pelatihan, dan persenjataan dari Iran, dan seringkali bertindak sebagai proksi dalam konflik regional:

  • Hizbullah (Lebanon): Organisasi paramiliter dan politik Syiah yang merupakan sekutu utama Iran dan memiliki kekuatan militer yang signifikan di Lebanon.
  • Gerakan Houthi (Yaman): Kelompok bersenjata yang menguasai sebagian besar Yaman Utara dan telah melancarkan serangan terhadap target-target yang terkait dengan Israel atau kapal di Laut Merah.
  • Hamas dan Jihad Islam Palestina (Jalur Gaza): Kelompok militan Palestina yang menerima dukungan dari Iran dalam perjuangan mereka melawan Israel.
  • Milisi Syiah di Irak: Beberapa milisi di Irak, seperti Kata'ib Hizbullah, Organisasi Badr, dan Asa'ib Ahl al-Haq, memiliki hubungan dekat dengan Iran dan aktif di wilayah tersebut.
  • Kelompok-kelompok lain di Suriah: Seperti Fatemiyoun Brigade dan Zainabiyoun Brigade, yang merupakan milisi yang didukung Iran di Suriah.

Penting untuk diingat bahwa tingkat dukungan dan keterlibatan dapat bervariasi, dan beberapa negara mungkin memberikan dukungan diplomatik atau politik tanpa keterlibatan militer langsung. Konflik ini juga memicu simpati dari banyak masyarakat Muslim di seluruh dunia yang melihat tindakan Iran sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan terhadap Palestina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Mendalam Terhadap Usulan Perubahan Sistem Pilkada

Apa yang Memicu Konflik Iran vs. Israel Baru-baru Ini? Mengurai Akar Eskalasi 2025